Friday, July 25, 2008

Be carefull with selotape !

Hati-hati dengan selotip? Ya, benar. Jangan sekali-kali menggunakan selotape/selotip pada buku yang kita sayangi, kalau mau buku/dokumen kita berumur panjang.

Perlu diingat bahwa salah satu musuh utama kertas adalah asam. Asam dapat merusak kertas. asam bisa membuat kertas rapuh. Dan kertas yang rapuh akan mudah hancur. Dan itu berarti, berakhirlah usia kertas tersebut.

Selotip secara umum, (terutama yang beredar bebas di pasaran) memiliki sifat asam. Maka, ketika selotip ditempelkan pada kertas (entah itu buku / dokumen, dsb), kertas (yang ditempelinya) akan terbawa menjadi asam. Awalnya mungkin tidak akan nampak efeknya. Namun, setelah beberapa waktu (mungkin berbulan-bulan), akan terlihat perbedaannya. Kertas yang berada/ditempeli selotip akan cenderung berwarna lebih kecoklatan dibanding dengan bagian lainnya. Ini artinya, bagian tersebut telah menjadi leih asam dibanding yang lainnya.

Perlu diingat juga, selotip itu tidaklah mudah untuk dilepaskan. terutama selotip yang telah ditempel lama (bertahun-tahun). Jika selotip dilepaskan, maka bagian kertas di bawahnya akan cenderung ikut. Artinya, kertas itu robek. Sayang, kan ?

Bahan kimia yang mungkin bisa digunakan untuk melepas selotip yang membandel adalah benzena (benzen / C6H6). Tapi asal tau saja, harga 1 liter benzen p.a (pro analyst / istilah kimia), adalah diatas Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah) !!! Harga yang cukup tidak murah !!

Karenanya, jika ada bagian kertas yang robek, jangan sekali-kali menggunakan selotip. Adalah akanlebih baik jika kita menempelnya dengan kertas biasa (putih bersih) dengan penghubungnya lem kertas biasa (yang bermutu baik). Seharusnya semuanya adalah bahan-bahan yang bebas asam. Tapi karena harganya yang tidak murah, kita bisa menggunakan yang beredar di pasaran (untuk koleksi pribadi). Jika dikemudian hari terjadi apa-apa (misalnya warna agak kekuningan, dsb), kita bisa melepasnya dengan menggunakan air biasa (direndam atau dibasahi). Dan kemudian kembali menambalnya dengan kertas dan lem seperti tadi lagi. So, lebih aman, karena reversible (bisa dikembalikan seperti semula). Reversible adalah prinsip yang harus dianut oleh orang-orang konservasi kertas / dokumen.

No comments: